Seorang anak kecil bertanya kepada
ibunya,
"Mengapa engkau menangis?"
"Karena aku perlu" katanya. "Saya tidak mengerti,"
katanya.
Ibu-Nya hanya memeluknya dan berkata,
"Dan kau tidak akan pernah."
Kemudian anak laki-laki itu bertanya
kepada ayahnya,
"Mengapa ibu suka menangis tanpa
alasan?"
"Semua
wanita menangis tanpa alasan,"
jawab ayahnya sembarangan.
Anak laki-laki kecil, masih
bertanya-tanya mengapa wanita menangis, akhirnya meminta bijak Syekh tua (Guru
Islamnya).
"Dia pasti tahu jawabannya",
pikirnya.
"Ya Syaikh!
Mengapa wanita menangis begitu mudah? "
Para guru yang bijaksana menjawab,
"Ketika
Allah membuat wanita dia harus dibuat begitu istimewa. Dia membuat bahunya
cukup kuat untuk menopang dunia, namun cukup lembut untuk memberikan
kenyamanan. Dia memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak
dan menerima penolakan yang datang dari anak-anaknya. Dia memberinya kekerasan
yang memungkinkan dia untuk terus ketika orang lain menyerah, dan mengurus keluarganya
melalui penyakit dan kelelahan tanpa mengeluh. Dia memberinya kepekaan untuk
mencintai anak-anaknya dalam setiap dan semua keadaan, bahkan ketika anaknya
menyakitinya sangat buruk. Dia memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya
dalam kegagalannya dan kuno nya dari tulang rusuk untuk melindungi hatinya.
Dia memberinya
kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah
menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya
untuk berada disisi suaminya tanpa ragu. Dan terakhir, Dia memberinya air mata.
Ini adalah miliknya dan hanya miliknya untuk digunakan kapan pun dia
membutuhkannya. Dia tidak memerlukan alasan, penjelasan, itu miliknya ... Anda
lihat ibumu, keindahan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya,
keindahan wajahnya, atau bagaimana ia menyisir rambutnya. Keindahan seorang
wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah pintu hatinya -. Tempat dimana
cinta itu ada "
Anak kecil menemukan jawabannya dan
tidak pernah mengajukan pertanyaan yang sama lagi.
Renungan :
" Begitulah
pengorbanan seorang Wanita terutama ibumu. Tiada lagi alasan untuk membuatnya
menangis selain menjadi kebutuhannya sebagai miliknya satu-satunya. "
Setuju silakan SHARE cerita ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar